Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro--Medcom.id/Ilham Wibowo
Gresik : Jajaran Polres Gresik, Jawa Timur memperkuat tim intelijen dalam kegiatan kontra radikalisasi terorisme di lingkungan masyarakat. Pencegahan juga dilakukan dengan menyasar pemerintah daerah, tokoh agama hingga pelajar.
Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro mengatakan tim intelijen terebut punya akses informasi data penyebaran paham radikalisme yang telah dipetakan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Pemantauan juga dilakukan terhadap wilayah rawan untuk dilakukan pencegahan.
"Beberapa orang yang patut diduga dan diawasi sudah kami lakukan. Kami perkuat fungsi intelijen, ada tim sendiri melakukan kegiatan pemantauan," ujar Wahyu ditemui di kantornya, Senin, 23 Juli 2018.
Baca: Polres Gresik Punya Srikandi Pembasmi Terorisme
Badan Intelijen Negara (BIN) tingkat Provinsi Jatim juga terlibat melakukan pemantauan di wilayah Gresik. Koordinasi kontra radikalisasi terorisme dilakukan tiap bulan, sekaligus menyusun strategi keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Kami sudah kerja sama deklarasi bersama, bupati dandim, kejaksaaan, pengadilan negri dan seluruh tokoh agama memantau dengan maksimal kontra radikalisme," ujarnya.
Jajaran di tingkat terdekat dengan mayarakat juga dinilai perlu berperan penting untuk ikut serta dalam memberikan rasa aman. Seluruh Polsek di kawasan Gresik, kata Wahyu, wajib untuk melakukan sosialisasi dan meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat setempat.
"Kami andalkan tiga pilar kamtibmas. Babinkamtibmas, Babhinsa, RT dan RW untuk memantau kegiatan rapat-rapat atau kumpul-kumpul. Kemudian juga setiap Senin kami berikan informasi kepada pelajar secara rutin sebagai narasumber pembina upacara," tandasnya.
Wahyu menambahkan, jajarannya juga telah menyiapkan satuan tugas khusus Antiterorisme. Tim yang beranggotakan 45 personel Polri itu telah menjalani latihan khusus untuk dihadirkan menjaga keamanan wilayah selama 24 jam.
"Wilayah harus punya tim yang punya kemampuan dan sewaktu-waktu bisa digerakkan. Kalau nanti Densus 88 melakukan upaya paksa di wilayah kami, kami siapkan tim bernama Black Panther untuk personel bantuan," pungkas dia.
(YDH)
Baca Selengkapnya ...